CU “Payung Simalem” Payung adalah wadah yang bertujuan untuk mempererat kesetiakawanan, baik dalam kegiatan suka maupun duka dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui gerakan simpan pinjam untuk meningkatkan usaha yang ditekuni oleh masing-masing anggota agar dapat mengikuti perubahan sesuai dengan perkembangan zaman.
Antusiasme anggota CU Payung Simalem saat mengikuti RAT
Berkat kasih dan karunia Tuhan CU “Payung Simalem” Payung dapat melakukan kegiatannya selama satu tahun ini walaupun dalam situasi berkembangnya Covid-19 yang dampaknya dirasakan oleh semua kalangan. Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke- XI CU Payung Simalem, Payung ini dilaksanakan pada hari Selasa 6 April 2021 dengan jumlah anggota awal tahun April 2020 ada sebanyak 337 orang (anggota meninggal dunia sebanyak 7 orang, anggota berhenti atas permintaan sendiri sebanyak 6 orang dan anggota yang diberhentikan sebanyak 6 orang) serta jumlah anggota baru yang bertambah sebanyak 27 orang. Jumlah anggota per Maret 2021 sebanyak 345 orang.
Asset CU “Payung Simalem” Payung per April 2020 s/d Maret 2021 adalah sebesar Rp. 1.880.231.806,- dan Jumlah saham secara keseluruhan sebesar Rp. 1.359.112.000,-
Fenomena yang terjadi di kelompok dampingan YAK GBKP dalam 3 tahun terakhir adalah kurangnya fasilitas dan pembangunan di desa yang mendukung perempuan. Perempuan masih kesulitan dalam mengakses air bersih sampai ke rumah. Salah satu desa yang belum semua rumah tangga dapat mengakses air bersih sampai ke dalam rumah dan harus mengangkat air bersih dari kamar mandi umum adalah Desa Kutambelin.
Hal ini membuat pekerjaan perempuan menjadi lebih berat karena harus membagi waktu untuk melakukan pekerjaan dalam rumah dan pekerjaan di luar rumah. Belum lagi jarak antara rumah dengan lokasi kamar mandi umum yang cukup jauh mengakibakan waktu yang ditempuh semakin lama. Padahal melalui Dana Desa yang disalurkan ke desa saat ini pengadaan kegiatan untuk kebutuhan perempuan seperti yang diatas dapat dilakukan. Hanya saja dibutuhkan kehadiran serta usulan dari perempuan untuk memunculkan kebutuhan-kebutuhan mereka pada saat pelaksanaan RKP di desa.
Yang menjadi persoalan saat ini adalah belum adanya kesadaran perempuan untuk hadir dan mengajukan usulan terkait kebutuhan perempuan pada saat pelaksanaan RKP di Desa. Seperti yang terlihat dari proses diskusi di OR Sangkep Nggeluh Desa Kutambelin bahwa partisipasi perempuan dalam menghadiri rapat-rapat di desa masih kurang aktif. Sebagian besar peserta yang hadir dalam rapat desa adalah kaum laki-laki. Untung perempuan yang hadir dalam rapat hanya sekedar melihat dan mendengar, jarang sekali ada pengusulan dari kaum perempuan, terkecuali dari unsur lembaga PKK.
Melihat fenomena tersebut YAK GBKP merasa penting melakukan edukasi dengan kelompok dampingan untuk khususnya kaum perempuan untuk membuka dan mengubah pola pikir mereka. Salah satu program yang dilakukan oleh YAK GBKP adalah Pembentukan Kelompok Perempuan. Dalam pembentukan kelompok perempuan ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan pemberdayaan untuk kaum perempuan.
Pemberdayaan perempuan merupakan cara yang dapat ditempuh untuk menggali dan mengembangkan potensi perempuan agar berkualitas dan produktif. Usaha pemampuan perempuan untuk memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya ekonomi, politik, sosial dan budaya agar perempuan dapat mengatur diri, meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif guna memecahkan masalah pembangunan serta mampu membangun dirinya (Anonymous, 2010).
Melalui program ini YAK GBKP berharap dapat menggali dan mengembangkan potensi perempuan yang ada di kelompok dampingan. Dengan adanya kegiatan rutin pemberdayaan perempuan di Organisasi Rakyat (OR) kelompok dampingan dapat melahirkan perempuan-perempuan yang berani dan tangguh termasuk dalam kegiatan birokrasi di desa.
Perempuan menjadi berdaya dan berpotensi aktif dalam pelaksaan pengusulan di desa, ikut dalam pelaksaan, melakukan monitoring anggaran yang dipakai dalam kegiatan, juga mampu menduduki posisi strategis dalam jabatan di desa.
Puji Tuhan,
dengan bimbingan Tuhan Yesus Evaluasi Internal YAK/PARPEM GBKP boleh berjalan
dengan baik.
Ibadah pembuka yang dibawakan oleh Ketua Bidang Diakonia Moderamen GBKP, Pdt. Mestika Nusantara Ginting, S.Th., M.Psi di ambil dari Kitab 2 Tawarikh 26:3-5.
Pdt. Mestika Nusantara Ginting, S.Th., M.Psi saat membawakan Khotbah
Evaluasi program merupakan proses pengidentifikasian keberhasilan dan atau kegagalan suatu rencana, pelaksanaan dan hasil kegiatan program. Tanpa ada evaluasi, keberhasilan dan kegagalan program tidak dapat diketahui. Proses evaluasi akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang dampak nyata dari program dan strategi pelaksanaan pogram dalam pencapaian target.
Evaluasi Internal YAK GBKP yang dilaksanakan pada hari Senin, 24 Mei 2021 di Aula Learning Center Sukamakmur dan dihadiri oleh 27 orang (Perwakilan dari Moderamen GBKP, Pengurus YAK GBKP, Pengurus PERKELENG, BPMK Sibolangit, Pengurus CU Barus Jahe – Simalingkar B – Lingga – Kayu Embun dan Bukit Lawang, Dirut PT BPR PPK, Manager Wilayah Keuangan Mikro, Koordinator Divisi dan Administrative Officer YAK GBKP).
Evaluasi ini sangat penting dilakukan untuk melihat sejauh mana perjanalan program, kegiatan dan capaian target untuk periode 1 Januari 2020 – 31 Desember 2020 (Mandiri) dan 1 Maret 2020 – 28 Februari 2021 (project kerjasama dengan BfdW).
Peserta Evaluasi Internal YAK/PARPEM GBKP
Selama berjalannya proyek di tahun 2020 bukan berarti tidak ada kendala atau tantangan yang dihadapi terutama bagi masyarakat dampingan YAK GBKP, di mana maraknya kasus pandemi Covid-19 menyebabkan lumpuhnya perekonomian dikarenakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama beberapa bulan. Imbas dari situasi ini masih belum terpulihkan hingga saat ini.
Di sisi lain, erupsi Sinabung yang merusak tanaman petani mengakibatkan kerugian gagal panen. Tidak ada yang bisa memprediksi kapan Sinabung akan berhenti meletus, yang terbaik adalah hidup beradaptasi dengan keadaan ini.
Ketidakjelasan aturan mengenai agrarian, peraturan tumpang tindih tentang wilayah hutan serta program-program strategis pemerintah yang kerap merebut hutan adat dan hutan yang sudah didiami masyarakat cukup lama dapat mengakibatkan masyarakat kehilangan sumber pencahariannya.
Peserta Evaluasi Internal YAK/PARPEM GBKP
Beberapa point penting tanggapan yang disampaikan oleh peserta Evaluasi Internal YAK/PARPEM GBKP adalah CU masih perlu didampingi baik dari segi pendampingan keuangan/pembukuan maupun organisasi, penting bagi YAK/PARPEM GBKP membuat standarisasi pendampingan CU, untuk meningkakan kreativitas kaum perempuan khususnya ibu agar YAK GBKP membuat kegiatan-kegiatan baru, YAK/PARPEM GBKP juga harus peka terhadap perkembangan-perkembangan CU, perlunya pembaharuan AD/ART CU, modal yang bertumpuk di kas CU harus dikelola dengan baik, dll.
Terimakasih untuk tanggapan dan saran yang diberikan oleh semua Peserta Evaluasi Internal ini demi kemajuan YAK/PARPEM GBKP. Semoga upaya kita dalam bekerja senantiasa mendapatkan pertolongan dan kemudahan dari Tuhan Yesus sehingga pelayanan kedepan lebih optimal.